Seni rupa terapan (apllied art)
Seni terapan
nusantara merupakan ragam seni yang berkembang disetiap
daerah yang tersebar diseluruh nusantara. Ragam seni rupa tersebut lahir dari
ekspresi gagasan atau perasaan kreativitas manusia Indonesia yang mempunyai
nilai-nilai budaya nusantara.
Seni rupa
terapan adalah karya seni yang memiliki
fungsi tertentu atau karya seni rupa yang dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, oleh karena itu seni rupa disebut juga seni pakai. Dalam pembuatan
seni terapan yang baik harus meliputi segi-segi praktis, yaitu ;
1. Keamanan (security), karya yang dihasilkan harus aman dipakai tanpa
menimbulkan ganggun atau kecelakaan.
2. Kenyamanan (comfortable), karya yang dihasilkan harus memiliki nilai praktis
dengan adanya keserasian dengan pemakaiannya sehingga enak digunakan.
3. Keluwesan (fexsibility), karya yang dihasilkan dapat memberi keluwesan pada
pengguna, agar pemakai tidak menjumpai kesulitan ketika menggunakan.
Berikut
adalah contoh khas seni rupa terapan BATIK daerah di Nusantara :
a. Batik Pekalongan : Pekalongan memiliki potensi yang cukup besar dalam
memproduksi batik dan hasil buatannya tersebar ke seluruh Nusantara. Ciri utama
batik Pekalongan yaitu ragam hias yang selalu berbeda, dan mengikuti
perkembangan pasar.
b.
Batik Yogyakarta : batik keraton merupakan cikal bakal
dari keberadaan batik Yogyakarta. Motif larangan yaitu motif larangan yang
hanya digunakan oleh keluarga dan keraton sehingga rakyat bisa dilarang untuk
menggunakannya.
c.
Batik Indramayu : Paoman adalah daerah dari Indramayu
yang terkenal sebagai daerah penghasil batik. Batik yang banyak dihasilkan
adalah kain jarit dan sarung, teknik yang digunakan umumnya menggunakan batik
tulis.
d.
Batik Lasem : Juana dan Rembang adalah kota yang
berada dikawasan barat Lasem. Batik lasem dipengaruhi oleh kebudayyan Cina
karena pengusaha batik banyak dikelola oleh keturunan Cina.
e.
Batik Cirebon : Batik Cirebon (desa Trumi dan
Kalitengah) memiliki ciri khas utama yaitu batik keraton dan batik bang-biron.
Batik bang-biron yang memiliki warna merah atau biru adalah ciri utama batik
pesisiran.
Ø MENGAPRESIASI
KEUNIKAN KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA
Sikap apresiatif
adalah sikap menghargai suatu karya seni secara kriti sesuai kaidah-kaidah seni.
Penilaian karya seni terapan pada prinsipnya adalah menanggapi terhadap karya
yang dilihatnya, antara lain :
1. Bagaimana
desain atau bentuk fisiknya.
2. Bagaimana
jika dikaitkan dengan fungsinya.
3. Bagaimana
nilai praktisnya.
4. Bagaimana
teknik pembuatannya.
5. Bagaimana
nilai estetisnya (keindahan).
Syarat-syarat
pembuatan karya seni terapan yaitu :
1. Bentuknya
bagus/indah.
2. Enak
/nyaman digunakan.
3. Ukurannya
bisa menyesuaikan kebutuhan.
4. Harganya
murah.
0 komentar:
Posting Komentar